Mutiara Hadits 1030
JALAN KEBENARAN ITU SELALU DIMULAI DENGAN COBAAN DAN KESENGSARAAN
Jika kita ingin menang, laluilah jalan kebenaran karena disitu ujian cobaan kesengsaraan menghadang, dan itulah akhir dari perjalanan menuju kemenangan ketika itu semua mampu dilalui dengan kesabaran dan tawakkal.
Jangan berharap mereka yang ingin menang kemudian berleha leha bersenda gurau apalagi bersantai ria, yang dengan itu seolah mampu menuju kemenangan.
Duhai ikhwah...jalan kemenangan itu penuh derita, linangan air mata, jerit tangisan, berdarah luka bahkan sampai nyawa rela hilang, tengoklah para pejuang kebenaran terdahulu, bahkan para Nabi dan Rasul, mereka manusia manusia pilihan Allah Ta'ala yang berjuang diatas kebenaran, tak sedetikpun lengah dari ujian penderitaan, karena itulah yang menyebabkan iman bertambah, karena bukan kekuatan fisik maupun yang lain yang bisa memenangkan diatas kebenaran, kecuali hanya dengan iman.
Allah Ta'ala, berfirman:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوٓا أَنْ يَقُولُوٓا ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, Kami telah beriman dan mereka tidak diuji?"
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 2)
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِينَ
"Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 3)
Karena itu merupakan sesuatu yang wajib untuk senantiasa memohon hidayah kepada Allah Ta'ala, demikian inilah diantara maksud dan tujuan shalat.
“Ihdinash shiratal mustaqim...”
Ya inilah yang setiap muslim membacanya pada tiap rakaat dalam shalatnya. Begitu pentingnya hidayah itu sehingga kita harus memohon minimal tujuh belas kali dalam satu hari satu malam. Berilah kami hidayah... Jalan yang lurus karena seorang hamba tidak bisa lepas dari hal ini.
Betapa banyak seseorang yang telah diberi hidayah pada waktu yang lalu, sekarang ia juga membutuhkan hidayah untuk masa-masa yang akan datang, agar Allah Ta'ala selalu tetapkan dirinya di atas kebenaran, agar ia selalu istiqamah juga di atas yang haq.
Hadits Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031)
Nasihat Lukman seorang sholih kepada anaknya,
يا بني الذهب والفضة يختبران بالنار والمؤمن يختبر بالبلاء
“Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.”
Kemungkaran menjadi pemandangan yang selalu ada setiap waktu, di sana-sini mengakar dan mengurat nadi hingga tidak lagi dianggap sebagai kemungkaran. Hingga mempertukarkan antara haq dan bathil. Tak ayal tugas pengemban dakwah kian berat. Laksana menggenggam bara api panas yang membakar. Membutuhkan banyak kesabaran dan mental baja untuk mengadapinya. Sehingga pengorbanan dan perjuangan merupakan keniscayaan di jalan ini.
Perjalanan menuju kebenaran senantiasa diwarnai dengan debu-debu hasutan dan tuduhan, kerikil-kerikil cobaan dan bebatuan ancaman serta siksaan. Kendati berat dan sukar, jalan kebenaran adalah jalan yang mendatangkan nikmat yang tidak mampu digambarkan. Sebab,kenikmatan ini hanya dirasakan oleh orang-orang yang merasakannya. Jalan kebenaran memang terjal tapi menyenangkan. Betapa tidak? Allah telah memberikan predikat sebaik-baik umat.
Allah Ta'ala, berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۚ مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُونَ
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 110)
Pejuang kebenaran senantiasa menyebarluaskan petunjuk Allah Ta'ala, dan menyampaikan syariat-Nya. Aktivitas mereka ini, secara mutlak, merupakan aktivitas yang paling utama dan paling mulia di antara aktivitas seluruh makhluk yang ada. Bahkan aktivitas ini mendekati aktivitas yang dilakukan para nabi dan para rasul. Demikian pula setiap ucapannya, merupakan ucapan yang paling utama dan paling baik. Maka istiqomahkan selalu niat pada jalan ini dan sabarlah menanti sampai di akhir tujuan.
Wallahu a'lam
#AbuMiQdam/AkhlaqMulia#
ConversionConversion EmoticonEmoticon