Dibalik Kabut Tawa 1


Tubuhku terlalu lemah untuk bertengger di dahan dunia
Mataku terlalu sensitif untuk melawan kilau dunia
Telingaku terlalu rapuh untuk menampung pekik dunia
            Mungkin bisa dibilang gila ! Tetapi terserah saja
            Aku ciptakan sendiri alam baru dalam diriku
            Lali aku hijrah kesana (di balik kabut tawa)
Aku nikmati segala yang ada di sini
Kegundahanku, kegelisahanku, semua menjadi indah dan tak sia-sia
Segalanya menjadi energi penunjang kehidupanku

Di alam baruku
Aku temukan hal-hal yang bisa dibilang ada-ada saja
Dari keprihatinan yang aku rasa hingga
Kemanjaan yang tiap hari tersadar
            Terkadang air mataku meleleh
            Terkadang juga tawaku meluap
            Semuanya ada di dalam sadarku
            Dan semua aku rasakan nyata
Aku hanya sendiri di sini
Tak ada orang lain kecuali yang aku izinkan di sini
Hanya aku dan kabut putih semu
So, tak ada yang mengganggu
            Namun aku sadar
Di alam baruku ini bukanlah aku yang berkuasa
Yang berkuasa adalah Allah Sang Khalik
Yang Maha Besar, Yang Maha Agung dan aku tak bisa membatasi keberadaan-Nya
Semua fasilitas dan ornamen sudah diatur sedemikian indah
Dan aku,
Hanya menjalankan dan menikmati saja
Dan aku tak perlu protes sebab semua ini adalah
“YANG TERBAIK”


KARYA : ABI SETIAWAN
 XI IPA MA AL HIKMAH KARANGMOJO
2011/2012

Previous
Next Post »