(TimIT-Pesantren)- Hari Senin, tanggal 12 Juni 2017, adalah salah satu hari yang membahagiakan bagi santri Pondok Pesantren Al-Hikmah Karangmojo. Bagaimana tidak, hari itu para santri terlihat sangat berseri-seri di wajahnya, berseragam khas pesantren al-Hikmah, sesekali tampak bercanda dengan orangtua atau wali yang datang ke Pesantren. Mereka terlihat menikmati suasana ini. Pagi itu, di aula terbuka Pondok Pesantren al-Hikmah Karangmojo dibawah rindangnya pohon munggur akan dilaksanakan tradisi wisuda santri sebagai tanda berakhirnya pendidikan di Pesantren.
Seluruh Ustadz dan Ustadzah dari Pesantren maupun Pendidikan Formal SMP, SMK dan Madrasah Aliyah al-Hikmah Karangmojo pun nampak bersemangat dan kompak menghadiri proses wisuda santri. Berharap mengikuti khidmadnya prosesi wisuda sekaligus mengantarkan dan melepaskan kepergian santri yang sudah lulus dari Madrasah Aliyah.
Hampir seluruh komponen pengajar dan kepengasuhan hadir. Pimpinan Yayasan KH. Sadiyo, Pimpinan Pesantren Prof. DR. Muhammad Chrzin, M.Ag, Pimpinan Pondok Pesantren KH. Harun Al-Rasyid, Pimpinan Ma'had Kyai muda Hanung Hisbullah Hamda, SH.,M.Pd.I tampak hadir dalam ritual ini. satu persatu para pimpinan memberikan sambutan dan wejangan kepada hadirin, terkhusus kepada santri yang di akan diwisuda.
Dalam sambutannya, KH. Harun Al-Rasyid menyampaikan bahwa tradisi wisuda sejatinya tidak dari awal berdirinya pesantren atau lahirnya pendidikan formal, diawal-awal tahun berdirinya pesantren maupun pendidikan Madrasah Aliyah dahulu tidak ada ritual wisuda. Wisuda masih dalam diskusi antar pimpinan, karena pesantren berharap tidak ada istilah alumni dari pesantren. Seiringnya waktu, ritual wisuda ini diputuskan harus diadakan. Walaupun sudah di wisuda dan berada di tempat yang berbeda, Pesantren dan Santri di dalam hati kita tetap satu. Walaupun sedih ditinggal santri, tapi kehidupan tetap terus berjalan.
Dalam sambutannya, beliau mengucapkan terimakasih kepada wali santri yang sudah mempercayakan putra-putrinya di Pesantren al-Hikmah Karangmojo. Di Pesantren ini, para santri dilatih 5 macam kecerdasan yang bukan saja sebatas teory tetapi juga praktek. meliputi pertama, Intellegent Quotient (IQ) yaitu kecerdasan pikiran ini merupakan kecerdasan yang bertumpu kemampuan otak kita untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah. Kedua adalah Emotional Quotient (EQ) disebut juga kecerdasan Emosi. Ketiga, Spiritual Qoutient (SQ) Kecerdasan Spiritual. Keempat Moral Quotient (MQ) Nilai, filosofi, dan kumpulan kecerdasan moral. Dan kelima, Adversity Quotient adalah kecerdasan untuk mengatasi kesulitan dan tekanan.
KH. Harun Al-Rasyid juga berterimakasih kepada Ustadz dan ustadzah baik pendidikan formal maupun pesantren yg penuh pengorbanan dan memohon maaf bila pesantren belum bisa memberikan seperti yg di inginkan para ustadz-ustadzah. beliau mengajak berdoa dengan sungguh-sungguh agar ada perbaikan. Bila ada kekurangan maka cari solusi jangan malah dibesarkan dan jangan mangkel.
Terakhir beliau berpesan kepada para santri yang lulus SMP agar bisa terus melanjutkan di Pesantren al-Hikmah masuk di SMK al-Hikmah atau Madrasah Aliyah al-Hikmah.
ConversionConversion EmoticonEmoticon